Cerpen

 

Struktur Cerpen
Abstrak
Abstrak merupakan bagian awal dalam cerita atau ringkasan utama dari cerpen yang dikembangkan dalam rangkaian-rangkaian peristiwa. Dalam sebuah cerpen struktur abstrak bersifat opsional (boleh ada ataupun tidak).
Orientasi
Pada bagian ini berkaitan dengan waktu, tempat, suasana dan alur pada cerita tersebut.
Komplikasi
Pada bagian komplikasi berisikan urutan dari kejadian yang dihubungkan dengan sebab dan akibat. Pada bagian ini biasanya menunjukan watak dari tokoh cerpen tersebut serta mulai muncul kerumitan.
Evaluasi
Evaluasi merupakan struktur konflik yang terjadi serta mengarah pada puncak atau klimaks. Pada bagian ini sudah mulai muncul penyelesaian dari konflik yang muncul dalam cerpen.
Resolusi
Pada bagian struktur ini berisikan solusi dari masalah yang dihadapai dalam cerita.
Koda (coda)
Pada bagian ini berisikan amanat berupa nilai atau pelajaran yang disisipkan penulis dalam cerita tersebut agar pembaca dapat memetik pelajaran dari amanat tersebut.
Ciri-Ciri Cerpen
Sama halnya seperti karya tulis lainnya. cerpen juga memiliki ciri-ciri khusus yang berfungsi sebagai pembeda antara teks yang lainnya.
1. Ceritanya jauh lebih pendek dibanding dengan novel.
2. Memiliki jumlah kata kurang dari 10.000 kata atau tidak lebih dari 10 halaman.
3. Cerita yang diceritakan biasanya bersumber dari kehidupan sehari-hari .
4. Dalam cerpen hanya menceritakan inti sari dari cerita tersebut bukan kisah detail para tokohnya
5. Dalam cerpen tokoh akan dihadapkan pada suatu permasalahan atau konflik yang pada akhirnya akan menemukan penyelesaian dari konflik tersebut.
6. Pemakaian kata yang sederhana sehingga mudah dikenal pembaca.
7. Pembaca dapat ikut merasakan langsung kisah yang diceritakan karena kesan yang ditinggalkan cerpen sangat mendalam.
8. Mempunyai alur cerita lurus dan tunggal.
9. Pendalaman tokohnya sangat sederhana.
10. Biasanya hanya menceritakan 1 kejadian atau peristiwa saja.

Unsur Intrinsik Cerpen
Setelah kita mengetahui ciri-ciri cerpen maka saatnya kita menuju unsur intrinsik cerpen :
a. Tema : Tema adalah gagasan utama yang menjadi dasar jalannya cerita dalam cerita pendek.
b. Alur/Plot : Alur merupakan urutan tahapan jalannya sebuah cerita. Mulai dari perkenalan lalu muncul sebuah konflik permasalahan lalu peningkatan konflik lalu Klimaks atau puncak dari konflik yang dihadapai lalu penurunan konflik serta penyelesaian.
c. Setting Setting dalam cerita pendek meliputi tempat atau latar, waktu, suasana yang tergambar dalam cerita pendek.
d. Tokoh : Tokoh merupakan seseorang yang menjadi pelaku atau yang terlibat dalam jalannya cerita. Dalam sebuah cerita pendek biasanya setiap tokoh memiliki watak karakter sendiri-sendiri.Di dalam sebuah cerita terdapat juga tokoh antagonis atau tokoh yang memiliki karakter jahat , protagonis atau tokoh yang memiliki karakter baik serta figuran yang hanya sebagai tokoh pendukung.
e. Penokohan :Penokohan adalah sifat dari tokoh yang tercermin dari sikap, perilaku, ucapan, pikiran ,dan pandangannya terhadap suatu hal dalam cerita.
Macam-macam metode penokohan didalam sebuah cerpen sebagai berikut :
Metode Analitik
Metode ini menggambarkan sifat tokoh yang ada dalam cerita secara langsung. Seperti : penakut, pemalu, pembohong, dan lain-lain.
Metode Dramatik
Dalam metode ini adalah kebalikan dari metode analitik,pada metode ini pengggambaran sifat tokoh digambarkan secara tidak langsung dengan penggambaran fisik, percakapan, dan reaksi tokoh lain.
f. Sudut Pandang Cerpen
Adalah cara pandang yang digambarkan oleh pengarang dalam sebuah peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam cerita pendek.
Adapun 4 sudut pandang dalam cerpen adalah sebagai berikut:
Sudut pandang Orang Pertama Pelaku Utama
Dalam sudut pandang ini tokoh “aku” akan menjadi pusat perhatian dan tokoh utama yang menceritakan tentang peristiwa yang  dialaminya  dalam cerita pendek.
Sudut pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
Dalam bagian ini tokoh “aku” muncul sebagai pelaku tambahan atau saksi saja.Biasa nya tokoh “aku” hanaya muncul dalam pengantar dan penutup cerita.
Sudut pandang Orang Ketiga Serba Tahu
Sudut pandang ini menceritakan melalui sudut pandang “dia”, tapi pengarang atau narator mengetahui segala hal yang berhubungan dengan tokoh “dia”. Pengarang cerpen mengetahui segalanya
Sudut pandang Orang Ketiga Pengamat
Dalam sudut pandang ini pengarang hanya menggambarkan apa yang dirasakan, dialami, dilihat, dan dipikir oleh seorang tokoh.
g. Amanat cerpen
Amanat merupakan sebuah pesan moral yang disisipkan pengarang didalam cerpen agar pembacanya dapat menyerap pelajaran yang dapat dipetik dalam karangan cerpen tersebut, serta dapat bertindak atau melakukan sesuatu terhadap suatu hal atau permasalahan.

Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik merupakan sebuah unsur cerpen yang membentuk cerpen itu sendiri dari luar. Berikut ini merupakan unsur ekstrinsik yang cerpen.
Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat adalah pangaruh kondisi latar belakang yang terdapat di masyarakat yang dapat mempengaruhi terbentuknya jalan cerita dalam cerpen, Pengaruh kondisi tersebut seperti kondisi politik, ideologi, sosial masyarakat, dan kondisi ekonomi masyarakat.
Latar Belakang Pengarang
Latar belakang pengarang mencakup tentang pemahaman, faktor-faktor, atau motivasi pengarang untuk membuat sebuah cerpen. Latar Belakang Pengarang Meliputi Sebagai Berikut.
Riwayat Hidup Pengarang 
Pada bagian ini berisikan tentang biografi pengarang secara menyeluruh. Faktor ini dapat mempengaruhi pengarang dalam mengarang cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dari pengarang itu sendiri.
Kondisi Psikologis 
Kondisi Psikologis pengarang meliputi mood dan motivasi , kondisi ini sangat mempengaruhi dengan apa yang akan ditulis dalam cerita.Contohnya seperti jika pengarang sedang dalam keaadaan sedih , dia akan membuat sebuah cerpen yang berceritakan sedih juga.
Aliran Sastra 
Aliran Sastra berpengaruh dalam gaya penulisan bahasa yang digunakan pengarang guna menceritakan sebuah cerita dalam cerpen.

Nilai Nilai Yang Terkandung Dalam Cerpen
Seperti halnya sebuah kisah tentunya cerpen mengandung nilai-nilai kehidupan yang dapat kita ambil sebagai contoh, diantaaranya adalah.
1. Nilai agama : Berkaitan dengan pelajaran agama yang dapat dipetik dalam teks cerpen.
2. Nilai Sosial : Berkaitan dengan pelajaran yang dapat dipetik dari interaksi sosial antara para tokoh dan lingkungan masyarakat dalam teks cerpen.
3. Nilai moral : Nilai ini berkaitan dengan nilai yang dianggap baik atau buruk dalam masyarakat. Dalam cerpen nilai moral bisa berupa nilai moral negatif (buruk) atau nilai moral positif (baik).
Nilai budaya : Nilai yang berkaitan erat dengan kebudayaan , kebiasaan, serta tradisi adat istiadat.
Sejatinya cerpen adalah sebuah karya sastra tulis yang berbentuk karangan fiktif semata. Namun didalam cerpen juga terkandung berbagai unsur unsur dan struktur serta amanat cerpen yang berguna sebagai pengingat dalam kehidupan.

Komentar